

JAKARTA, SamantaNews.com — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah melaksanakan preservasi jalan nasional sepanjang 120 kilometer di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Proyek ini ditujukan untuk memperkuat konektivitas antardaerah sekaligus menekan biaya logistik.
Menteri PU, Dody Hanggodo, dalam keterangan persnya, Jumat (26/9/2025), menegaskan peningkatan kualitas jalan merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam memperkuat jaringan transportasi nasional.
“Kondisi jalan yang mantap dapat mempercepat waktu tempuh kendaraan, menurunkan biaya logistik, menekan harga barang, serta mempermudah aktivitas masyarakat,” kata Dody.

Pekerjaan jalan dilakukan di ruas Sila–Batas Kota Bima–Raba–Sape–Padolo III. Jalur ini menjadi penghubung utama kawasan industri, pelabuhan, bandara, hingga destinasi wisata di Kabupaten dan Kota Bima.
Menurut data Satuan Kerja PJN Wilayah III NTB, total jalan nasional di Pulau Sumbawa mencapai 360 km. Tahun ini, penanganan difokuskan pada 120 km, meliputi ruas Batas Kota Dompu–Sila (24,48 km), Sila–Talabiu (16,63 km), dan Talabiu–Batas Kota Bima (15,90 km). Ruas-ruas tersebut sangat vital karena menghubungkan akses ke Bandara Sultan Muhammad Salahuddin dan Pelabuhan Bima.
Selain itu, preservasi juga menyasar beberapa titik di Kota Bima, di antaranya Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Sultan Kaharuddin, Jalan Sutami, serta ruas Raba–Sape. Pekerjaan ini dikerjakan oleh PT Citra Nusra Persada melalui dua tahap.
Tahap pertama berupa pemeliharaan rutin sepanjang 24,88 km dengan nilai kontrak Rp 5,88 miliar. Sedangkan tahap lanjutan yang dimulai 4 Juni 2025 senilai Rp 15,4 miliar mencakup pemeliharaan rutin 24,80 km, perbaikan kondisi jalan 24,60 km, pemeliharaan penunjang 10,46 km, perbaikan drainase 244 meter, penanganan titik rawan longsor 100 meter, serta pemeliharaan jembatan 808,6 meter.
Dengan adanya pemeliharaan berkesinambungan, pemerintah berharap kualitas jalan lebih terjaga dan usia pakai lebih panjang. Selain mendukung kelancaran mobilitas masyarakat, peningkatan jalan nasional ini diharapkan memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah, terutama dalam distribusi hasil pertanian seperti jagung yang menjadi komoditas unggulan Bima. (SN)
Sumber Lintas