
Sumbawa Besar, SamantaNews.com — (9 Oktober 2025)
Di tengah semangat Jambore Cabang (Jamcab) Gerakan Pramuka Sumbawa 2025, ratusan peserta didik dan pembina mengikuti pelatihan istimewa bertajuk “Jurnalistik untuk Pramuka”. Kegiatan yang berlangsung di Bumi Perkemahan (Buper) Olat Ojong ini mengasah kemampuan para Pramuka menjadi Jurnalis Andal di era digital, dengan fokus pada akurasi, etika, dan keterampilan praktis penulisan berita.
Pelatihan ini dipandu oleh tim fasilitator muda berbakat — Zaki Azzura, Imam, Maruf, dan Putra Darmansyah — yang membawakan materi seputar dasar-dasar jurnalistik, teknik penulisan berita, fotografi, hingga pembuatan konten kreatif.

Fokus pada Etika dan Kredibilitas
Salah satu penekanan utama dalam pelatihan ini adalah pentingnya memahami Lima Pilar Utama Jurnalistik, yaitu: Kebenaran (Accuracy), Keseimbangan (Balance), Kemandirian (Independence), Keadilan (Fairness), dan Humanitas (Humanity).
Para fasilitator menegaskan bahwa jurnalisme sejati harus berdiri di atas kebenaran dan tanggung jawab publik.
“Jurnalisme adalah disiplin untuk memverifikasi. Fakta adalah aset, dan kredibilitas adalah modal terbesar seorang jurnalis,” ujar Maruf, saat mengingatkan peserta untuk berhati-hati terhadap arus informasi dari media sosial yang kerap menyesatkan.

Pelatihan Menulis dengan “Piramida Terbalik”
Selain memahami etika, peserta juga mempelajari struktur penulisan berita profesional menggunakan Teknik Piramida Terbalik. Dalam metode ini, informasi paling penting harus diletakkan di awal paragraf (lead), menjawab unsur 5W+1H (What, Who, Where, When, Why, dan How) dengan ringkas dan padat.
Peserta juga dibekali Kiat Wawancara Efektif, termasuk teknik menggali informasi mendalam, mendengarkan aktif, dan menemukan The Golden Quote — kutipan paling kuat yang dapat memperkaya narasi berita.
Cerdas Hadapi Era Informasi
Di sesi penutup, para calon jurnalis muda ini diajak berdiskusi tentang Etika Jurnalistik Digital, termasuk cara menghadapi maraknya berita palsu (hoaks) di media sosial. Pesan yang paling ditekankan adalah:
“Kecepatan boleh kalah, tapi kebenaran tak boleh tertinggal. Verifikasi adalah napas seorang jurnalis.”
Pelatihan ini tidak hanya menumbuhkan kecakapan jurnalistik di kalangan Pramuka, tetapi juga menanamkan tanggung jawab moral dalam menyebarkan informasi yang benar dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi lahirnya generasi Pramuka Sumbawa yang tidak hanya tangguh di alam terbuka, tetapi juga cerdas dalam dunia informasi dan komunikasi digital. (SN)